Jumat, 07 September 2012

Resensiku: DISAAT TERJADI METAMORFOSA KATA



Judul Buku: De Winst
Penulis : Afifah Afra
Penerbit: Afra Publishing, Indiva Media Kreasi
Waktu Terbit: Januari 2008
Halaman: 336; 20,5 cm
Tebal buku : 336 halaman


Novel ini ditulis oleh Afifah Afra , yang nama itu hanyalah nama penanya . Nama asli dari Afifah Afra adalah Yeni Mulati. Lahir di Purbalingga, 18 Februari 1979. Kedua orangtua beliau yang hebat, bernama Bapak Sutjipto dan Ibu Sri Wartuti. Beliau menghabiskan masa kecil hingga lulus SMA di kabupaten yang terletak di lereng Gunung Slamet. Sekarang beliau bekerja sebagai direktur produksi PT Indiva Media Kreasi, sekaligus General Manager dan Pimpinan Redaksi Majalah Kepribadian Remaja Muslim Gizone dan telah menikah pada 2003 dengan dr. Ahmad Suprianto dan dikaruniai 3 putera.
Novel ini merupakan salah satu seri dari tetralogi De Wints. Di seri pertama ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama R.M Rangga Puruhita yang menyelesaikan pendidikannya di Universitas Leiden, Belanda, Raden Mas Rangga Puruhita pun kembali ke negerinya Hindia Belanda, dengan semangat ingin segera memperbaiki nasib bangsanya yang masih terpuruk. Ia dijemput oleh abdi dalem yang bernama R.Ngabei Suratman. R.M Rangga Puruhita adalah  cucu Pakubuwono X, tepatnya putra KGPH Suryanegara. Di kapal ia bertemu Noni Belanda yang sangat cantik dengan rambutnya yang pirang, namanya Everdine Kareen Spinoza. Serta diadakan pesta dansa di Batavia, Kareen juga datang begitu juga dengan Rangga.Pesta tersebut berlangsung disebuah hotel.Sejak itulah Rangga mulai jatuh cinta pada Kareen.Kareen menuju ke Bandung sedangkan Rangga ke Solo. Rangga sadar bahwa ia jatuh cinta pada Kareen. Tetapi ia tiba-tiba teringat pada perjodohannya dengan Rr. Sekar Prembayun yang telah dijodohkan sejak kecil.
Rangga Puruhita kemudian kerja dipabrik gula De Winst yang sahanmnya 20% milik ayahnya.De Winst sebagian besar sahamnya dikuasai oleh Belanda.Rangga ingin menegakkan keadilan pada kaum pribumi yang gajinya rendah di De Winst.Tuan Edward Biljmer adalah seotrang belanda totok yang mengenyam pendidikan tinggi di universiteit Leiden, Fakultas Ekonomi.Beliau termasuk orang De Winst.Lalu munculah Kresna seorang pemuda gagah, tampan, putih, terlihat sekali masih muda.Ia berkenalan dengan Rangga.Perjodohan Rangga dengan Sekar, ternyata Sekar sendiri tidak setuju.Ia lebih memilih pemuda yang selama ini mengajari Sekar menulis maupun berfilsafat, namanya Jatmiko. Namun KGPH Surya kusuma, ayahanyda Sekar tidak suka dengan Jatmiko.De Winst akan menambah pajak tanah untuk perkebunan tebu yang dimiliki oleh pribumi sehingga banyak kaum pribumi yang menentang. Munculah Pratiwi gadis desa yang pemberani melawan orang-orang De Winst. Pratiwi selalu mengkritik bangsa Belanda lewat surat kabar. Kakaknya bernama Partini, ia adalah wanita simpanannya Meneer Jan Thijsse. Jan Thijsse adalah pemilik saham terbesar De Winst.Kareen kembali bertemu rangga namun pertemuannya sangat menyakitkan bagi Rangga, karena Kareen sudah menjadi istri Jan Thijsse. Papa Kareen mempunyai hutang yang besar dengan Jan Thijsse sehingga Kareen harus menikah dengan Jan Tjisse secara terpaksa tapi ia sama sekali tidak suka dengan Jan Thisse.
Tak disangka Pratiwi adalah putri dari istri Selir KGPH Suryanegara yang ada di desa.Pratiwi menyukai Kresna karena kepintarannya dan ternyata Kresna sendiri adalah seorang Rr Sekar Prembayun yang menyamar sebagai Kresna. Karena Sekar tidak boleh keluar oleh KGPH Suryakusuma sehingga ia menyamar sebagai Kresna.Sebelum diketahui semua itu, Pratiwi diperkosa dan hampir dibunuh oleh Jan Thijsse. Namun karena ia ditemukan oleh Kareen maka Pratiwi selamat. Setelah KGPH Suryanegara tahu kalau Pratiwi adalah putrinya, maka ia membalas dendam kepada Jan Thijsse. Terjadi perkelahian antara KGPH Suryanegara dengan Jan Thijsse yang akhirnya keduanya tewas.Sekar sering membantah, mengkritik pihak Belanda. Maka ia mendapatkan hukuman enternering ke Negeri Belanda selama kurun waktu yang tak dibatasi. Sedangkan Jatmiko kekasih Sekar dibuang ke Boven Digul.Dengan kematian Jan Thijsse dan Sekar dibuang, Rangga menikah dengan Kareen dan berpindah agama islam namun setelah itu Rangga dihukum oleh Belanda karena banyak memberontak sehingga ia dibuang oleh Belanda. sekarang nama Kareen menjadi Syahidah .
Novel yang berakhir dengan sad ending ini mempunyai kafer buku yang bewarna gelap dan terdapat gambar sepeda tua dengan sepasang manusia yang sedang bertatap muka disamping pohon yang kering tanpa daun . secara tidak langsung, kafer dari novel ini  menggambarkan isi dari novel tersbut tentang keterpurukan , ketidakbehasilan , penindasan dan percintaan yang sangat rumit. Sang penulis cukup menggambarkan kafernya dengan baik sehingga dengan melihat kafer tersebut sedikit mengetahui tentang isi dari novel tersebut walaupun sebenarnya tidak semua menceritakan keterpurukan , ketidakbehasilan , penindasan dan percintaan yang sangat rumit tetapi dengan disirati kebahagiaan , kekaguman , dan kesetiaan yang terjalin erat.
Novel ini di tulis oleh Afifah Afra sebagai novel terbaiknya . De Winst betujuan untuk menyegarkan beragam hal
secara reflektif utamanya seputar visi kemajuan, misi kemandirian, intens keadilan, dan obsesi kesejahteraan berkerangka keindonesiaan dan tantangan globalisme. Kesemuanya benar-benar dalam atmosfer idealisme, dan sesuai dengan kadarnya, juga adanya romantisme yang menambah kelayakan novel ini sebagai novel terbaiknya. Afifah Afra juga bertujuan untuk menggugah jiwa para pembaca novel ini karena disajikan dengan segenap kepiawaian penulisnya dalam meracik sebuah tulisan yang berbobot, namun tetap sangat menarik untuk dibaca.
Saya meresensi novel ini dengan tujuan untuk membantu pembaca / publik yang belum berkesempatan membaca buku yang dimaksud atau membantu mereka yang memang tidak punya waktu membaca buku,mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang diresensi,mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan,mengetahui perbandingan buku yang telah dihasilakan penulis yang sama atau buku-buku karya penulis lain yang sejenis dan bagi penulis buku yang diresensi, bisa sebagai masukan yang berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya karena tak jarang peresensi memberikan kritik yang tajam baik itu dari segi cara dan gaya kepenulisan maupun isi dan substansi bukunya.
Tema dari novel ini adalah kebudayaan karena adanya pembahasan tentang kebiasaan masyarakat pada jaman prakemerdekaan Indonesia,  dan percintaan tak bisa terpisahkan karena adanya pembahasan tentang betapa Rangga tidak bisa berpaling dari kareen Spinoza yang sangat dia cintai yang dibuktikan pada halaman 66 . Alur dari novel ini adalah maju yang menceritakan dari dia lulus dari universitas leiden belanda dan memutuskan pulang ke Hindia Belanda hingga dia ditangkap oleh polisi belanda dan diasingkan pada akhir novel ini. Penokohan dalam novel ini adalah sebagai Pelaku utama Rangga dan Kareen dan sedangkan Pelaku sampingan janthisse, Sekar (Kresna), Pratiwi, Suryanegara dan Suryakusuma. Yang Protagonis adalah Rangga, Kareen, Sekar, Pratiwi (menegakkan keadilan).Antagonis adalah Janthisse, Para meneer belanda yang berbut semena-mena terhadap rakyat kecil  dan Tritagonis adalah Partini sebagai penengah antara adiknya partini dengan musuh dari adiknya yaitu Janthisse.

Dari keterangan diatas dapat dijabarkan dari Rangga , Rangga adalah seorang pemuda yang tinggi yang mempunyai pemikiran yang ideal , 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar